SEKDA ACEH : KEPSEK HARUS "SABAR". BUKAN MENGELUH, DAN CARI SOLUSI

      "Ini kelompok dari daerah dingin". Kata Sekda Aceh, Bapak Taqwallah menyambut 25 Kepsek SMA/SLB Bener Meriah di Ruang Rapat Sekda, Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 26/12/2019. 
Setelah diberi pengarahan tentang mekanisme Temu Pemantapan Kepsek se Aceh di penghujung tahun 2019 ini, mulailah satu persatu dari kami mempresentasikan keunggulan program "Bereh" (Bersih, Estetika, Rapi dan Hijau) di sekolah kami masing-masing. Satu jam telah dilalui, maka dimulailah masukan/arahan dari Nara Sumber. 
       Dan yang pertama adalah Bapak Profesor A. Abdi Wahab. Bapak Abdi mengatakan. "Evaluasi hari ini belum pernah terjadi di Aceh". "Sekarang dana besar tapi  kualitas pendidikan di Aceh tetap rendah. Kenapa ?". Tanyanya. "Salah satunya, manajemen sekolah, keberhasilan sekolah tergantung kepada kepala sekolah ini". Jelasnya. Bapak yang telah berusia 75 tahun dan mantan rektor Unsyiah ini menambahkan "Evaluasi sangat penting, sebagai awal karya Bapak/ibu kedepan. Kemampuan mengelola pendidikan diperlukan begitu sampai di tempat. Bisa melakukan BERSAHAJA". "Jadi sorotan kualitas pendidikan kita yang rendah, mudah-mudahan para kepala sekolah bisa perbaiki. Kami mengetahui bapak kepala sekolah sudah berbakti selama ini". Tutupnya.
      Nara sumber kedua adalah Kepala Disdik Aceh, Bapak Rachmat Fitri mengatakan "Ini pengalaman paling berharga bertemu dengan pimpinan seharusnya bisa Kausa Prima, ini terlihat biasa saja tidak maksimal" katanya sedikit kesal.
      Tibalah masukan/arahan dari Bapak Sekda Aceh yang paling ditunggu dan karenanya kami berada disini saat ini. Seperti biasa Bapak penggagas "Bereh" yang namanya sekarang menjadi "Bersahaja" ini langsung tancap gas memborbardir Kepsek SMA/SLB Bener Meriah. "Mudah-mudahan kepala sekolah sekarang dapat menyiapkan diri". Bukanya. "Kepala sekolah minta rotasi padahal tadi bilang kelemahannya dalam memimpin tidak tegas". Tambahnya. Butuh orang yang mampu mengelola". Kali ini ternyata titik berat kritik Sekda adalah sekolah yang ada di daerah terpencil. "Kalau di Samarkilang (daerah terpencil-red), kepala sekolah harus berprestasi, harus full, nampak hasilnya, harus semangat". "Kita bertugas harus full Jangan setengah-setengah, tidur di mess dapat gaji tiga kali lipat jangan hanya enaknya saja  yang diambil".
    Selain itu Pak Sekda mengingatkan tentang bantuan pemerintah ke sekolah swasta. "Saat ini,teman-teman swasta agak sulit menerima bantuan. Bantuan tidak semudah yang dulu jadi silakan yakinkan yayasan. Sekarang Uang sudah dialihkan sekolah, puskesmas, dan desa jika tidak diperbaiki masalahnya, cari orang yang pandai mengelola. Bapak Sekda berpesan supaya Kepsek harus sabar, jangan mengeluh dan mencari solusi. Bapak Ibu Kepsek yang ada di sini bersyukur karena bisa melihat 30 orang lainnya mempresentasikan. Kepsek harus sabar bukan mengeluh, cari solusi dalam kendali. Apa yang ada dalam kendali manfaatkan.  "Jangan sedikit-sedikit uang". Tutupnya.

Banda Aceh 27/12/2019


Komentar

Postingan Populer